Senin, 01 Agustus 2011

Makna dan Peristiwa

0 comments


Dikisahkan ada dua orang yang sedang dalam perjalanan. Yang satu usianya sudah agak tua, yang satu masih muda. Dalam suatu perjalanan, dua orang pria berseragam putih itu mampir dan menginap di sebuah keluarga kaya. Rumahnya besar dengan banyak kamar. Tapi keluarga itu kasar dan pelit. Kedua tamu tersebut hanya ditempatkan di gudang dengan alas tidur seadanya. Malam hari menjelang tidur, pria yang tua melihat ada sebuah lubang di dinding. Ia segera menutupoya. Tindakan itu dipertanyakan rekannya. "Kenapa kau menambal lubang di dinding itu?". Yang ditanya menjawab, "Yang kau lihat tidak selalu seperti yang nampak."

Malam berikutnya mereka menginap di rumah sebuah keluarga petani miskin. Keluarga itu berbeda dengan keluarga yang kaya. Keluarga itu baik hati dan ramah, bahkan mereka merelakan tempat tidur terbaik mereka bagi kedua tamu untuk beristirahat.

Keesokan harinya tuan rumah menangis. Kenapa ? Ternyata satu-satunya harta yang mereka miliki yakni sapi, ditemukan mati. Menyaksikan peristiwa itu tamu yang muda bertanya kepada rekannya, "Kemarin keluarga kaya justru kau tolong, menutup temboknya yang bolong. Mengapa sekarang kau biarkan keluarga miskin yang baik hati ini menderita ?". Jawaban rekannya sama seperti kemarin, "Yang kau lihat tidak selalu seperti yang nampak." Tetapi kali ini ia memberikan penjelasan lebih lanjut, "Kemarin di lubang dinding gudang itu tersimpan emas dan berlian. Mengingat pemiliknya tamak dan pelit, kututup saja agar mereka tak bisa mengambilnya. Nah, tadi malam selagi kita tidur, malaikat pencabut nyawa datang, meminta istri dari tuan rumah ini. Aku bilang kepadanya, jangan ambil istri petani ini. Sebagai gantinya nyawa sapi saja."

Di dalam kehidupan kita, sering kali suatu peristiwa terjadi tidak sesuai yang kita harapkan. Padahal sesungguhnya, di balik itu selalu ada hikmahnya. Meski tak jarang baru kita rasakan di kemudian hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar