Senin, 29 Agustus 2011

Bahaya Jika Terlalu Gaya

0 comments
Andi sebut saja begitu,, merasa bangga dan senang karena bisa membawa pulang motor barunya.. Begitu sampai di rumah,, langsung saja pelajaran sekolah menengah keatas ini membuka-buka situs internet.. Katanya sih mau cari aksesoris.. "Biar keren mas,, supaya enggak kelihatan standart seperti yang lain," ujarnya mantap..


Wajar sih apa yang dilakukan oleh andi tadi.. Tetapi perlu di ingat pula pemakaian aksesoris yang salah atau berlebihan bukan suatu yang dianjurkan. "Karena bisa menimbulkan bahaya untuk pengendara itu sendiri atau orang lain." terang Didi Hardianto dari sentul safety driving di jakarta..


Lucunya komponen asli kendaraan yang berfungsi sebagai peranti safety ini di ganti dengan aksesoris tadi.. Efeknya tentu membahayakan.. Nah biar nggak salah pilih berikut beberapa aksesoris yang bisa menimbulkan celaka...



Setir


Pemilik kendaraan sebaiknya tidak mengganti setir atau stang dengan produk lain yang lebih kecil.. Katanya sih biar bisa bergaya balap.. Penggunaan setir racing jadi lebih stabil. Itu kalau buat mobil balap yang sudah dilakukan penesuaian dengan roda.. Buat harian akan berbeda karena perbandingan putaran setir dan sudut roda masih standar. Malah pengemudi akan memutar lebih banyak karena diameternya mengecil..


Selain itu tambahan perangkat di setir pun sebaiknya dihindari.. Seperti pemasangan kenob yang seolah-olah mempermudah membelokkan setir dengan hanya menggunakan satu tangan.. Padahal tenaga yangdihasilkan pasti tidak sebaik jika kita mengugnakan kedua tangan..


Kaca Film


Buat di obil fungsinya memang beragam,, mulai dari meredam panas sinar matahari sampai pelindung dari tindak kejahatan.. Bahkan ada yang anti peluru.. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah tingkat kepekatan yang digunakan.. Jangan terlalu gelap hingga 80%,, karena bisa menggaggu pandangan ke belakang.. Aalagi saat malam hari dan hujan..


Klakson


Peranti yang satu ini biasanya digunakan buat berkomunikasi dengan pengendara lain.. Nah suoaya lebih jelas,, kalau engak mau diseubut bikin kaget,, banyak yang menukarnya pakai produk yang lebih besar,, Ada model terompet, keong, atau kebo.. Bahkan ada yang pakai sirine plus toa yang biasa digunakan polisi.. Memang efektif,, tapi malahan bikin emosi,, jadinya malah celaka..


Pedal


Katanya sih supaya bergaya racing,, pedal asli dilapisi dengan cover berbahan pelat.. Padahal peranti standar sudah dilapisi bahan semacam karet dan dirancang aman digunakan.. Telapak sepatu atau sandal pengemudi tidak licin.. Penggunaan tambahan lapisan pedal dari bahan metal dapat dilakukan sepanjang tidak licin  dan cara pemasangan yang benar.. Yaitu melekat dengan sempurna pada badan pedal yang asli..

Peranti Audio


Kadang saking sukanya mendengarkan musik, piranti audio pun di jejalkan penuh di mobil.. Sampai-sampai pandangan pengemudi ke belakang terhalang oleh tumpukan speaker dan power.. Efeknya pengemudi hanya mengandalkan spion luar saja.. hal ini tentu mengurangi safety kendaraan..


Selain itu hobi mendengarkan musik dengan volume keras juga bisa mengganggu terhadap suara di luar mobil.. Seperti suara klaksonn pengendara lain.. Respon terhadap lingkungandi sekitar pun berkuraang..


Begitu pula dengan pemasangan tv di dashboard.. Sedikit banyak akan mempengaruhi konsentrasi pengemudi.. Sebaiknya tv ditempatkan di bagian yang pengemudi tidak dapat melihat sama sekali..


Boks Motor


Pengguna boks samping yang sangat lebar dan besaar dapat memperkecil ruang gerak pengemudi.. Padahal dalam peraturan berkendara dari pihak kepolisian,, batas maksimal lebar dan besar boks pada motor hanya 70-90cm dari keseluruhan lebar motor.. Artinya,, dari jarak sumbu tengah,, ukurannya 45 cm ke kanan dan ke kiri..


Patokan dimensi boks turing yang ideal diukur dari lebar setang, yakni jangan melebihi centang terluar dari setang.. Selain itu,, muatan dalam boks upayankan padat alias jangan oblak.. Sehingga tidak menimbulkan gaya tambahan pada motor..


Knalpot

Lagi-lagi gaya racing jadi acuan.. Suara mengglegar jadi pilihan.. Nah efeknya kalau sudah di jalan bisa memancing emosi.. Baik si pengemudi maupun pengendara di sekitar.. Mendengar suara knalpot yang merdu bikin emosi pengemudi makin dalam membejek gas.. Hal ini akan memancing pula emosi pengendara di sekitarnya untk ikut-ikutan.. kalau nggak biasa bisa celaka.. 

Sejatinya,, aturan tentang ambang batas suara knalpot itu sudah ada dari peraturan menteri ( permen ) lingkungan hidup no. 07 tahun 2009.. Dalam UULLAJ no. 22 tahun 2009 pun ada peraturannya mengenai polusi suara yang disebabkan oleh bunyi knalpot yang sangat keras..

Di peraturan ini disebutkan batas maksimal kebisingan motor bermesin di 80cc ke bawah 80desibel (db).. Motor bermesin 80-175cc maksimal 90 db.. Sedangkan untuk yang bermesin di atas 175cc kebisingan tak boleh lebih dari 90 db..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar